Cara memolitur benda kerja kayu warna alami ( Politur natural bening)
- Pertama – tama kita bersihkan bidang kayu yang akan di politur dengan amplas untuk memotong serat yang berdiri dan kasar. pengamplasan atau penggosokan di lakukan dengan kertas amplas nomor 80 – 180, dan harus searah serat kayu.
- Tahap berikutnya yaitu pengisian pori – pori kayu bagi jenis kayu bertekstur kasar, misalnya kayu jati, sunkai, kamfer dan lainnya. Bahan pengisi pori kayu (wood filler) yang sering di pakai adalah bubur filler yang bisa di beli di toko besi, baik yang berpelarut air maupun solvent atau minyak. Pengisian dapat di lakukan menggunakan kape atau skrap tembok hingga pori kenyang (terisi). Filler kita biarkan kering dalam beberapa menit.
- Langkah selanjutnya adalah pembersihan bubur filler kering yang masih terdapat di permukaan kayu dengan amplas nomor 150 – 180 sehingga permukaan kayu rata dan bersih.
- Selanjutnya langkah pelapisan dasar. Pendasaran di lakukan dengan kuas, selapis demi selapis tanpa meninggalkan bekas kuas. Pendasaran di lakukan dengan politur yang terbuat dari selak dan di campur dengan spiritus. Tunggu sampai 15 agar permukaan hasil pendasaran menjadi kering. Lalu amplas kembali menggunakan amplas nomor 180 – 240 agar permukaan menjadi halus.
- Pengolesan lapisan politur pada permukaan dengan kaus perca merupakan proses selanjutnya. Kaus di gunakan agar garis usapan politur tidak tampak. Kaus perca di lipat sepadat mungkin kemudian di oles secara berputar menggunakan politur.
- Tahap selanjutnya adalah pengamplasan secara basah dengan amplas nomor 180 – 240 yang tahan dengan air. Pengamplasan basah ini sangat penting karena akan meratakan bekas usapan putar pada tahap sebelumnya.
- Tahap terakhir adalah pelapisan dengan memakai kaus namun dengan campuran politur yang lebih encer. Cara melakukan langkah ini adalah dengan mengoleskan kaus menggunakan tekanan yang cukup kuat agar hasilnya lebih padat. Apabila serat – serat kayu tidak berdiri lagi, pori – pori sudah tertutup rata dan hasilnya mengkilap, boleh di katakan tahap ini telah selesai dan pekerjaan memolitur pun usai.
***Selamat Mencoba***
- Tahap berikutnya yaitu pengisian pori – pori kayu bagi jenis kayu bertekstur kasar, misalnya kayu jati, sunkai, kamfer dan lainnya. Bahan pengisi pori kayu (wood filler) yang sering di pakai adalah bubur filler yang bisa di beli di toko besi, baik yang berpelarut air maupun solvent atau minyak. Pengisian dapat di lakukan menggunakan kape atau skrap tembok hingga pori kenyang (terisi). Filler kita biarkan kering dalam beberapa menit.
- Langkah selanjutnya adalah pembersihan bubur filler kering yang masih terdapat di permukaan kayu dengan amplas nomor 150 – 180 sehingga permukaan kayu rata dan bersih.
- Selanjutnya langkah pelapisan dasar. Pendasaran di lakukan dengan kuas, selapis demi selapis tanpa meninggalkan bekas kuas. Pendasaran di lakukan dengan politur yang terbuat dari selak dan di campur dengan spiritus. Tunggu sampai 15 agar permukaan hasil pendasaran menjadi kering. Lalu amplas kembali menggunakan amplas nomor 180 – 240 agar permukaan menjadi halus.
- Pengolesan lapisan politur pada permukaan dengan kaus perca merupakan proses selanjutnya. Kaus di gunakan agar garis usapan politur tidak tampak. Kaus perca di lipat sepadat mungkin kemudian di oles secara berputar menggunakan politur.
- Tahap selanjutnya adalah pengamplasan secara basah dengan amplas nomor 180 – 240 yang tahan dengan air. Pengamplasan basah ini sangat penting karena akan meratakan bekas usapan putar pada tahap sebelumnya.
- Tahap terakhir adalah pelapisan dengan memakai kaus namun dengan campuran politur yang lebih encer. Cara melakukan langkah ini adalah dengan mengoleskan kaus menggunakan tekanan yang cukup kuat agar hasilnya lebih padat. Apabila serat – serat kayu tidak berdiri lagi, pori – pori sudah tertutup rata dan hasilnya mengkilap, boleh di katakan tahap ini telah selesai dan pekerjaan memolitur pun usai.
***Selamat Mencoba***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar